MATERI DAN
PERUBAHAN
A. Uraian
Materi
1. Materi dan Sifat Materi
Materi
didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Materi dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang nyata (bukan abstrak),
sehingga dapat dilihat dan diraba. Materi
dibedakan dalam 3 wujud, yaitu; wujud padat (besi, kayu, batu, dll), wujud cair
(air, minyak, dll) dan wujud gas (oksigen, nitrogen, dll).
Materi-materi dialam dapat dibedakan satu dengan yang lainnya,
berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
·
Sifat Fisika adalah sifat yang materi dapat diamati secara fisik oleh
panca indra, seperti; warna, bau, rasa, wujud,
masa, volum, suhu, titik didih, titik leleh, massa jenis, indek bias,
kemagnetan, daya hantar panas, daya hantar listrik, kelentingan.
Sifat fisika digolongkan atas
- Sifat ektensif; sifat fisika yang tergantung pada jumlah dan ukuran
materi, contoh; massa, volum, panjang, berat, dsb.
- Sifat intensif; sifat fisika yang tidak tergantung pada ukuran dan
jumlah, contoh; warna, rasa, bau, titik didih, dsb.
·
Sifat Kimia adalah sifat materi yang dapat diamati saat materi tersebut
mengalami perubahan (reaksi), seperti; kereaktifan, berkarat,
mudah terbakar, mengendap, membusuk, adanya gelembung gas.
2. Perubahan Materi
Karena materi memiliki sifat-sifat
diatas, maka materi akan mengalami perubahan secara fisika dan secara kimia.
a. Perubahan Fisika adalah perubahan materi yang tidak menghasilkan zat
baru, bersifat sementara dan hanya terjadi perubahan wujud, perubahan bentuk
dan perubahan ukuran. Pengelompokkan perubahan fisika;
- Karena perubahan wujud; mencair/meleleh,
membeku, mengembun, menguap, menyublim dan mengkristal,.
- Karena perubahan bentuk; emas batangan
menjadi cincin, kayu menjadi meja/lemari, kapur barus menyublim.
- Karena perubahan volume; pemuaian,
pengkerutan.
- Karena pelarutan atau pengeringan;
gula dalam sirup, kedelai dalam kecap, pengolahan garam dari air laut.
- Karena adanya aliran listrik; bel
listrik, lampu bohlam, seterika listrik.
b. Perubahan Kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat baru,
bersifat permanen. Perubahan kimia disebut juga dengan reaksi kimia dan
disertai dengan perubahan energi. Perubahan kimia terjadi karena proses ;
- Pembakaran; lilin menyala, petasan/bom
meledak, kertas terbakar.
- Peragian: pembuatan tape dari
singkong, tempe dari kedelai, roti dari tepung.
- Perusakan atau pelapukan: pelapukan
kayu, makanan jadi basi, sampah membusuk.
- Proses makhluk hidup; pernafasan,
pencernaan makanan, fotosintesis.
Gejala/ciri-ciri terjadinya perubahan kimia atau pada saat
berlangsungnya reaksi kimia;
- Terbentuknya gas
- Terbentuk endapan
- Terjadinya perubahan suhu
- Terjadinya perubahan warna
3. Klasifikasi materi
a.
Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
lain dengan reaksi kimia biasa. Di alam terdapat 92 jenis unsur
alami, sedangkan selebihnya adalah unsur buatan. Jumlah keseluruhan unsur
di alam kira-kira 106 jenis unsur.
Unsur dikelompokkan menjadi tiga (3) bagian,
yaitu :
Unsur logam
Secara umum unsur logam memiliki sifat
berwarna putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat
menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat menghantarkan kalor
atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat padat, namun terdapat satu
unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa.
Beberapa unsur logam yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
- Khrom (Cr), digunakan untuk bumper mobil, dan campuran dengan baja
menjadi stainless steel.
- Besi (Fe) Merupakan logam yang paling murah, sebagai campuran
dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan, mobil
dan rel kereta api.
- Nikel ( Ni ) Nikel padat sangat tahan terhadap udara dan air pada
suhu biasa, oleh karena itu nikel digunakan sebagai lapisan pelindung
dengan cara disepuh.
- Tembaga (Cu) Tembaga banyak digunakan pada kabel listrik,
perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan
perunggu sedangkan campuran tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.
- Seng (Zn) Seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas rumah
tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat.
- Platina (Pt) Platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik,
dan dalam bidang kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah.
- Emas (Au) Emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan
dalam bentuk murni. Emas digunakan sebagai perhiasan dan
komponen listrik berkualitas tinggi. Campuran emas dengan perak
banyak digunakan sebagai bahan koin.
· Unsur non
logam
Pada umumnya unsur non logam
memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik yang buruk, dan
tidak dapat ditempa. Secara umum non logam merupakan penghantar panas yang
buruk, namun terdapat satu unsur non logam yang dapat menghantarkan
panas dengan baik yaitu grafit. Beberapa unsur non logam yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
- Fluor (F) Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi
berfungsi menguatkan gigi, Freon-i12 sebagai pendingin kulkas dan AC.
- Brom (Br) Senyawa brom digunakan sebagai obat penenang saraf,
film fotografi, dan bahan campuran zat pemadam kebakaran.
- Yodium (I) Senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka,
tambahan yodium dalam garam dapur, dan sebagai bahan tes
amilum (karbohidrat) dalam industri tepung.
·
Unsur semi logam (metaloid)
Unsur semi logam memiliki sifat
antara logam dan non logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat
dalam kehidupan sehari–hari, antara lain :
- Silikon (Si) Terdapat di alam terbanyak kedua setelah oksigen,
yakni 28 %dari kerak bumi. Senyawa silikon banyak digunakan dalam
peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semi konduktor, serta
bahan untuk membuat gelas dan keramik.
- Germanium ( Ge ) Keberadaan germanium di alam sangat sedikit,
diperoleh dari batu bara dan batuan seng pekat. Germanium merupakan
bahan semikonduktor, yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai
isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.
- Seorang ahli kimia yang bernama Demitri Mendeleyev (1834 ~
1907) mengajukan susunan tabel sistem periodik unsur-unsur.
Bagaimanakah nama dan lambang unsur dituliskan? Banyaknya unsur yang
terdapat di alam cukup menyulitkan kita untuk mengingat-ingat nama unsur.
Oleh karena itu, diperlukan suatu tata cara untuk memudahkan kita
mengingat nama unsur tersebut. Akan dibahas secara rinci pada pembelajaran
2.
b.
Senyawa
Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui
reaksi kimia. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya.
Misal, dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen dapat bergabung
membentuk molekul air (H2O). Hidrogen adalah gas yang sangat
ringan dan mudah terbakar, sedangkan oksigen adalah gas yang terdapat di
udara yang sangat diperlukan tubuh kita untuk pembakaran.
Senyawa termasuk zat tunggal yang tersusun dari beberapa
unsur dengan perbandingan massa tetap. Sifat air berbeda dengan sifat
hidrogen dan oksigen. Contoh lain senyawa adalah garam dapur (NaCl). Garam
dapur disusun oleh unsur natrium dan unsur klor. Natrium memiliki sifat
logam yang ringan, sedangkan klor adalah suatu gas beracun. Dua unsur
tersebut digabung membentuk garam dapur berupa mineral yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Di alam ini terdapat kurang lebih
10 juta senyawa. Air (H2O) merupakan senyawa paling banyak
terdapat di alam.
Bagaimanakah tata cara penulisan
senyawa? Senyawa dituliskan dalam wujud rumus kimia. Rumus kimia adalah
zat yang terdiri dari kumpulan lambang-lambang unsur dengan komposisi
tertentu. Komposisi tersebut berupa bilangan yang menyatakan jumlah atom
penyusunnya (angka indeks). Misal, suatu senyawa terdiri dari atom unsur
natrium (Na) dan atom unsur klor (Cl). Jika angka indeks masing-masing
atom unsur adalah 1 dan 1, maka rumus kimia senyawa yang dibentuk sebagai
berikut : Angka indeks Na = 1, angka indeks Cl = 1, Jadi rumus kimia
senyawa tersebut adalah NaCl ( Natrium klorida ). Tentang rumus kimia akan
dibahas di pembelajaran 2.
Tabel Contoh
Senyawa
c.
Campuran
Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak
tetap tanpa melalui reaksi kimia. Saat kamu
membuat minuman teh, zat apa sajakah yang dicampur? Saat kamu melarutkan
garam atau gula pasir ke dalam gelas yang berisi air, apa yang dapat kamu
amati? Nah, simak penjelasan berikut! Dalam kehidupan sehari-hari banyak
kita jumpai campuran. Misal, air sungai, tanah, udara, makanan, minuman,
larutan garam, larutan gula, dll. Sifat asli zat pembentuk campuran ada
yang masih dapat dibedakan satu sama lain, ada pula yang tidak dapat
dibedakan. Di dalam udara tercampur beberapa unsur yang berupa gas, antara
lain: nitrogen, oksigen, karbon dioksida dan gas-gas lain. Udara segar
yang kita hirup mengandung oksigen yang lebih banyak daripada udara yang
tercemar. Dalam udara juga tersusun dari beberapa senyawa, antara lain :
asap dan debu.
Tabel Perbedaan
Campuran dan Senyawa
Campuran dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu:
1. Campuran Homogen
Campuran antara dua zat atau
lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi disebut
campuran homogen. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Contoh
campuran homogen, antara lain: campuran air dengan gula dinamakan larutan
gula, campuran air dengan garam dinamakan larutan garam. Ukuran
partikel dalam larutan memiliki diameter sekitar 0,000000001 m, dan tidak
dapat dilihat dengan mikroskop. Beberapa contoh campuran homogen di
atas adalah campuran antar zat cair. Adakah campuran antar logam,
sehingga terbentuk campuran homogen? Terdapat campuran antara logam
dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen. Misal, Stainless
steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan
rumah tangga. Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom, dan
nikel.
Tahukah kamu emas merupakan
campuran homogen? Pencampuran logam dilakukan dengan melelehkan
logam-logam tersebut. Campuran logam satu dengan logam lain dinamakan
paduan logam. Emas murni merupakan logam yang lunak, mudah dibengkokkan.
Agar emas menjadi keras sehingga sulit untuk dibengkokkan, maka emas
murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu tembaga. Perhiasan
yang dijual memiliki kadar 22 karat, 20 karat atau 18 karat. Apa arti
kalimat tersebut? Emas murni memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas
yang sudah dicampur dengan logam tembaga memiliki kadar 22 karat,
20 karat, atau 18 karat.
Semakin sedikit kadar emas yang
dimiliki, semakin banyak kandungan tembaga di dalam emas tersebut.
Kadangkala dalam campuran emas dan tembaga masih dicampur lagi dengan
perak. Hal ini dilakukan agar menambah menarik penampilan emas
tersebut. Campuran antara emas, tembaga dan perak menghasilkan
emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih.
Jenis campuran homogen, antara lain: campuran
gas dalam gas, campuran gas dalam zat cair, campuran gas dalam zat padat,
campuran zat cair dalam zat cair, dan campuran zat padat dalam zat cair.
Coba kamu klasifikasikan zat-zat di sekitarmu yang termasuk
campuran homogen!
2. Campuran Heterogen
Campuran antara dua macam zat
atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu
sama lainnya disebut campuran heterogen.
Contoh campuran heterogen; tanah,
air sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue, adonan beton cor,
dll. Pada campuran heterogen dinding pembatas antar zat masih
dapat dilihat, misal campuran air dengan minyak, campuran besi dan
pasir, campuran serbuk besi dan air, dll.
Di dalam campuran heterogen dikelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu :
-
Koloid, Partikel-partikel
pada koloid hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel
antara 0,5 m s.d 1 mm. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.
-
Suspensi, Partikel-partikel
pada suspensi hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel
antara lebih besar dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air
keruh, dan air kapur.
3.
Pemisahan Campuran
Partikel-partikel dalam suatu
campuran dapat dipisahkan secara fisis, yaitu dengan cara;
1. Filtrasi (Penyaringan), pemisahan
campuran berdasarkan perbedaan ukuran partikel atau cara pemisahan zat padat
dari suspensi (campuran kasar dan heterogen) dengan saringan berpori. Contoh
menyaring suspensi kapur dalam air, pasir dari air, larutan garam yang
terkotori pasir.
2. Kristalisasi (Pengkristalan),
pemisahan campuran dengan cara penguapan untuk memperoleh padatan yang larut
dalam cairan. Contoh pembentukan kristal garam, pemisahan gula dari tebu.
3. Evaporasi (penguapan)
merupakan pemisahan padatan dari suatu larutan dengan cara menguapkan
pelarutnya. Pemisahan ini didasarkan pada keadaan bahwa titik didih pelarut
lebih rendah dari titik didih zat padat terlarutnya. Contoh proses penguapan
air laut dalam pembuatan garam dapur.
4.Sublimasi (Penyubliman),
pemisahan campuran didasarkan mudah/tidaknya zat menyublim (padat ke gas). Zat
yang satu dapat menyublim sedang yang lain tidak. Contoh proses pemurnian
iodium kotor.
5. Kromatografi, pemisahan campuran
berdasarkan pada perbedaan daya serap masing-masing zat. Contoh kromatografi
kertas untuk memisahkan zat warna dari tinta.
6. Destilasi (Penyulingan),
pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih. Contoh pengolahan air
tawar dari air laut, pemisahan alcohol dari airnya.
7. Ekstraksi, pemisahan campuran
dengan melarutkan suatu zat dengan pelarut yang sesuai. Contoh pengambilan
ekstrak minyak atsiri dari tumbuhan.
8. Adsorpsi, pemisahan campuran
dengan cara menarik suatu zat dengan zat lain secara kuat sehingga menempel
pada permukaannya. Berbeda dengan absorpsi yang merupakan penyerapan fluida
oleh fluida yang lainnya dengan membentuk suatu larutan.
9. Dekantasi, pemisahan campuran
dengan cara penuangan. Contoh pemisahan air dari endapan susu dalam susu sapi
yang telah disentrifuge/dipusingkan.
10. Pengeringan
merupakan pemisahan cairan (biasanya air) dari suatu campuran berbentuk padatan
dengan cara melewatkan gas kering dan panas. Contoh proses pengeringan ini
adalah pengeringan dari hasil-hasil pertanian seperti buah cabe, cengkeh, kopi
dan vanila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar